Tatap mataku.. dengan tajam hingga kedua bola mata ini keluar menoreh kepedihan Coba dengar.. jeritan kemarahanku saat perih tercabik-cabik di antara kesakitan Agar yang sedang.. aku alami menjadikan bukti kesetiaan yang teramat hina Hatiku muak.. berselimutkan prahara sumpah serapah berkecamuk temani diriku
Ambisi gila dalam laknat kenistaan.. Meracuni mata hati diam tak berdaya.. Kebencian jiwa.. Menyakitkan raga.. Terkutuk diriku di antara serpihan dosa.. Tak berakalnya nurani rapuhkan asa.. Kebusukan norma... Menggoreskan luka...
Rayakan pesta.. Kebiadaban kaleidoskop sebuah pembantaian Shock therapy... Mulai beraksi.. Doktrin kelam mengotori... Rayakan pesta.. Kebiadaban.. Kaleidoskop sebuah pembusukan Shock therapy.. Mulai beraksi.. Doktrin kelam mengotori.. Namamu..!! Rayakan pesta.. Kebiadaban.. Kaleidoskop sebuah pesakitan.. Neraka... ancaman... Surgamu... Petaka yang merajam kalbu..
Darah Itu Merah Jenderal!!!
Fatamorgana hati... Menjadi wujud.. Kegilaan duniaku.. Bualan kehancuran.. Raih kemenangan.. Akhir penderitaan..
Darah Itu Merah Jenderal!!Teksty umieszczone na naszej stronie są własnością wytwórni, wykonawców, osób mających do nich prawa.