kita terpaku pada lutut yang lemas kami adalah musuh doa kematianmu ketika fajar ,enggan datang lagi meluncur sbagai ancaman.. cidera.. ideologhy bertabur dosa yg bejilid, doa telah terbujur kaku jatuh dalam kekosongan berapi..... hilangkan akal dengan tirany.. '' dalam senyuman kita bernyanyi cemo'ohan, tinggalkan aku dengan mata merah kutukan, melangkah pergi tanpa pembenaran" tuhan yang haus akan tertipu.. mencoba melukis langit dengan darahku seribu orang tua hanya dapat mbermimpi mengubah dunia , tapi enggan menari bersama... "epilogue hipocrytical fasism...." Teksty umieszczone na naszej stronie są własnością wytwórni, wykonawców, osób mających do nich prawa. |